Thursday, November 30, 2017

Sering Kesemutan, Cek Apa Saja Penyebabnya

Sering Kesemutan, Cek Apa Saja Penyebabnya

Sering Kesemutan, Cek Apa Saja Penyebabnya

Sensasi kesemutan yang biasa dirasakan pada ujung jari di tangan kerap dianggap sebagai tanda-tanda adanya  penyakit jantung. Pendiri National Fibromyalgia Association, Karen Lee Richards menjawab, adanya gangguan jantung maupun penyakit jantung bukan penyebab terjadinya kesemutan.

Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan saraf terjepit. Kesemutan yang terjadi tak hanya pada tangan, melainkan pada kaki.  Dilansir dari Prevention, Rabu (29/11/2017), ada beberapa penyakit yang menjadi penyebab kesemutan

Saraf terjepit di leher atau punggung

Nyeri dan kesemutan seakan-akan mengalir dari leher. Kemungkinan Anda menderita saraf terjepit, yang disebabkan cedera, postur tubuh yang buruk atau radang sendi. Terapi fisik bisa membantu menyembuhkannya.

Baca juga : Cara Aman Hamil meski Idap HIV aids

Kekurangan vitamin

Jika kesemutan terjadi di kedua tangan, tandanya Anda kekurangan vitamin B12. Anda mungkin juga merasa lelah dan lesu.

Kesemutan yang terjadi juga kemungkinan menderita anemia. Jika tes darah benar kalau Anda kekurangan vitamin B12, suplemen B12 dapat membantu mengatasinya

Sindrom terowongan atau lorong karpal

Gerakan berulang atau getaran, yang bisa berujung saraf tertekan di pergelangan tangan bisa menyebabkan kesemutan di tangan Anda.

Kondisi ini didiagnosis sebagai sindroma carpal tunnel--carpal tunnel syndrome atau CTS (sindrom terowongan atau lorong karpal).  Untuk mengobatinya, Anda bisa melakukan terapi fisik, obat anti-inflamasi, dan operasi.

Stenosis serviks atau spinal

Penyempitan ruang di rongga tulang belakang di leher atau tulang belakang (stenosis) dapat memberi tekanan pada sumsum tulang belakang dan akar saraf. Ini menyebabkan sensasi kesemutan, kata Esther Young, ahli saraf di Beaumont Health di Rochester Hills.

"Stenosis dapat didiagnosis dengan MRI atau CT scan dan diobati dengan terapi fisik, suntikan epidural atau pembedahan, tergantung dari tingkatnya," katanya.

Diabetes

Diabetes, gula darah tinggi bertindak sebagai racun pada saraf. Ini dapat menyebabkan kesemutan di tangan dan kaki (neuropati perifer). Sebaiknya, Anda melakukan pemeriksaan ke dokter dan memeriksa kadar glukosa selama tiga bulan sebelumnya.

Perubahan gaya hidup dan pengobatan dapat membantu mengendalikan kondisi Anda.

Hipotiroidisme

Tiroid yang kurang aktif dapat menyebabkan kesemutan dan kelelahan. Hal ini mudah didiagnosis dengan tes darah. Untuk mengatasinya, Anda harus mengkonsumsi hormon tiroid sintetis.

Multiple sclerosis

Sensasi kesemutan disertai gejala seperti penglihatan berbayang, maka multiple sclerosis (MS) bisa menjadi penyebabnya.

Pemeriksaan MRI dapat memperlihatkan, bekas luka di otak atau sumsum tulang belakang. Berbagai obat tersedia untuk mengobati gejala dan memperlambat perkembangan penyakit tersebut.

Cara Aman Hamil meski Idap HIV / AIDS

Cara Aman Hamil meski Idap HIV / AIDS

Cara Aman Hamil meski Idap HIV / AIDS

Salah satu hal berat yang dirasakan oleh Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah saat mereka ingin memiliki anak. Hal ini terjadi karena mereka takut menularkan penyakit tersebut kepada anak yang dikandungnya. Lalu, adakah cara aman untuk ODHA untuk dapat hamil secara aman?

Salah seorang pengidap HIV memberikan tips kepada ODHA lainnya yang ingin hamil dan memiliki anak.

Baca juga : 4 Bahaya minum kopi saat perut kosong

Langkah awal yang dilakukan adalah dengan berkonsultasi ke dokter dan mengutarakan keinginan untuk hamil. Setelah itu, dia mengatakan ODHA yang ingin hamil harus memenuhi beberapa syarat agar tidak menularkan HIV-Aids kepada suami saat berhubungan seksual dan juga kepada janin yang dikandungnya.

"ODHA boleh hamil kok, terutama yang minum ARV. Syaratnya, setiap tahun kita harus mengecek status virus HIV kita. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah virusnya," kata Hages Budiman saat ditemui di sebuah acara baru-baru ini di kawasan Jakarta Pusat.

Hages mengatakan, syarat seorang ODHA yang ingin hamil yaitu jika virus HIV-nya sudah tidak terdeteksi. Selain itu, syarat lainnya adalah sel kekebalan tubuh atau CD4-nya berada di batas normal, yaitu antara 410 sampai 1.500.

"Nah, kalau syarat itu terpenuhi, kita boleh berhubungan seksual selama tiga hari tanpa alat kontrasepsi atau kondom. Hal ini dilakukan selama masa subur. Itu saran dari dokter waktu saya mau hamil," kata wanita yang kini tengah hamil tiga bulan.



HomeHealthHealth Info
Cara Aman Hamil meski Idap HIV / AIDS

Umi SeptiaUmi Septia
30 Nov 2017, 14:30 WIB
0
14
[Bintang] Ilustrasi Sakit Hamil

Ilustrasi hamil. (Sumber Foto: Parents Magazine)
Liputan6.com, Jakarta Salah satu hal berat yang dirasakan oleh Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah saat mereka ingin memiliki anak. Hal ini terjadi karena mereka takut menularkan penyakit tersebut kepada anak yang dikandungnya. Lalu, adakah cara aman untuk ODHA untuk dapat hamil secara aman?

Salah seorang pengidap HIV memberikan tips kepada ODHA lainnya yang ingin hamil dan memiliki anak.

BACA JUGA
VIDEO: Sengaja Tularkan HIV, Pria Ini Dipenjara
VIDEO: Idap Kelainan Jantung, Gadis Cilik Ini Dilarang Bersedih
Rajin Cuci Tangan Bisa Cegah Kanker Serviks
Langkah awal yang dilakukan adalah dengan berkonsultasi ke dokter dan mengutarakan keinginan untuk hamil. Setelah itu, dia mengatakan ODHA yang ingin hamil harus memenuhi beberapa syarat agar tidak menularkan HIV-Aids kepada suami saat berhubungan seksual dan juga kepada janin yang dikandungnya.

"ODHA boleh hamil kok, terutama yang minum ARV. Syaratnya, setiap tahun kita harus mengecek status virus HIV kita. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah virusnya," kata Hages Budiman saat ditemui di sebuah acara baru-baru ini di kawasan Jakarta Pusat.

Hages mengatakan, syarat seorang ODHA yang ingin hamil yaitu jika virus HIV-nya sudah tidak terdeteksi. Selain itu, syarat lainnya adalah sel kekebalan tubuh atau CD4-nya berada di batas normal, yaitu antara 410 sampai 1.500.

"Nah, kalau syarat itu terpenuhi, kita boleh berhubungan seksual selama tiga hari tanpa alat kontrasepsi atau kondom. Hal ini dilakukan selama masa subur. Itu saran dari dokter waktu saya mau hamil," kata wanita yang kini tengah hamil tiga bulan.

Agar anak tak terkena HIV

HIV-Aids bisa menular melalui tiga cairan tubuh, yaitu darah, cairan kelamin dan air susu ibu (ASI). Ini merupakan salah satu yang ditakutkan para ODHA untuk hamil. Mereka takut menularkan penyakit yang mereka idap kepada anak mereka melalui jalan lahir dan pemberian ASI. Menurut Hages, hal ini bisa diatasi dengan syarat yang sama saat ingin hamil.

"Alhamdulillah, anak aku sekarang ada tiga, mereka semua negatif (HIV). Mereka tidak tertular penyakit aku," katanya.

Menurut Hages, anak bisa terlindungi dari HIV/AIDS selama sang ibu berada dalam kondisi aman saat melahirkan dan menyusui. Namun, semua itu kembali kepada hasil pemeriksaan rutin mengenai status virus dan sel kekebalan tubuh.

Selain mencegah penularan HIV kepada anak, Hages berpesan agar berhati-hati saat berhubungan seksual agar tidak menularkan penyakit tersebut kepada suami. Jika suami terbebas dari HIV, sebaiknya melakukan hubungan seksual tanpa kondom hanya jika berada dalam kondisi tubuh prima dan atas anjuran dokter. Hages juga berpesan kepada suami yang juga mengidap HIV/AIDS untuk sama-sama memeriksakan status virus dan kekebalan tubuh secara rutin.

Wednesday, November 29, 2017

4 Bahaya Minum Kopi Saat Perut Kosong

4 Bahaya Minum Kopi Saat Perut Kosong


Setiap pagi, bagi beberapa orang minum kopi jadi semacam ritual memulai hari. Katanya belum lengkap jika belum minum kopi. Bahkan, ada beberapa orang yang memang menu sarapannya kopi, bukan roti atau sereal.

Bagi mereka yang punya masalah dengan pencernaan, minum kopi dalam keadaan perut kosong bisa jadi bencana. Tak hanya bagi mereka yang punya masalah pencernaan, rupanya minum kopi dalam keadaan perut kosong juga berbahaya bagi mereka yang berperut sehat. 

Berikut empat bahaya minum kopi saat perut kosong dilansir dari berbagai sumber.

1. Asam Lambung Naik


Meski rasanya pahit, kopi mengandung asam. Minum kopi dalam keadaan perut kosong dapat meningkatkan kadar asam lambung. Asam lambung bersifat korosif dan bisa merusak lambung jika didiamkan tanpa isi apapun apalagi ditambah dengan kopi. 

Asam lambung meningkat membuat perut terasa mual, pusing hingga dapat menyebabkan vertigo. Bahkan dilansir dari Positive Med, kadar asam lambung yang tinggi dapat mengakibatkan sejumlah masalah pencernaan, seperti radang perut, rasa panas dalam perut serta sindrom iritasi usus besar. Kopi 'murah' biasanya mengandung asam lebih tinggi. Oleh karenanya lebih disarankan untuk mementingkan kualitas daripada kuantitas kopi.

Baca juga : 9 Tips hentikan tidur mendengkur

2. Gangguan Penyerapan Nutrisi


Kopi dikenal mengandung kafein. Kafein berperan dalam mempercepat pengeluaran cairan dalam tubuh melalui kinerja ginjal. Orang yang gemar minum kopi, juga gemar ke kamar kecil untuk buang air karena kafein. Hal ini mengakibatkan tubuh tak memiliki waktu untuk penyerapan mineral seperti, seng, magnesium, kalsium serta mineral penting lainnya. 

Minum kopi saat perut dalam keadaan kosong membuat tubuh kekurangan magnesium. Kekurangan magnesium dapat memicu timbulnya sederet masalah kesehatan antara lain, kerusakan gigi, osteoporosis, migrain, hipertensi dan penyakit jantung. 

3. Dehidrasi


Selain mengganggu penyerapan mineral penting, minum kopi saat perut kosong berakibat pada dehidrasi. Sering buang air kecil membuat tubuh kehilangan cairan secara drastis. Dehidrasi dapat membuat tubuh lemas, sakit kepala bahkan pingsan. 

4. Produksi Hormon Serotonin Terhambat


Kopi sebagai menu sarapan tanpa diawali makanan membuat produksi hormon serotonin terhambat. Padahal hormon ini bertanggungjawab atas perasaan senang, kebahagiaan, dan rasa nyaman. Kekurangan hormon serotonin dapat mengakibatkan penyakit yang berhubungan dengan mental misalnya depresi. 

Dilansir dari Natural Society, minum kopi saat perut kosong bisa mengakibatkan 'terbuangnya' hormon kortisol atau hormon stres langsung pada aliran darah. Akibatnya, tubuh jadi haus akan asupan gula, sulit berpikir jernih dan mengganggu pola tidur.

Tuesday, November 28, 2017

Sakit, Pria India Ternyata 'Punya' 263 Koin dan Besi di Perut

Sakit, Pria India Ternyata 'Punya' 263 Koin dan Besi di Perut


Perut manusia ternyata tak cuma berisi makanan dan cairan. Gilanya, perut manusia juga seringkali berisi berbagai macam benda yang tak lazim, misalnya gunting, perban, sampai ribuan koin. 

Hal ini pun dialami oleh pria berusia 35 tahun Maksud Khan. Pria India ini mengakui bahwa dia masuk rumah sakit karena dicurigai mengalami keracunan makanan.

Baca juga : Lima Makanan Perusak Kulit

Namun kenyataannya, setelah tiga bulan mengalami sakit perut berkepanjangan, diketahui bahwa ada tujuh kilo benda aneh di dalam perutnya, termasuk 263 buah koin. 


Dokter yang merawat Khan pun kaget karena proses endoskopi mengungkapkan bahwa sakit perut Khan tak ada hubungannya dengan keracunan makanan. 

Khan pun harus menjalani operasi di Satna's Sanjay Gandhi Hospital di kota Madhya Pradesh. Dia pun berhasil mengeluarkan sekitar 263 koin, 100 buah kuku, sepotong besi berkarat, pecahan gelas, pisau cukur, dan batu dari dalam perutnya. 

"Pasien mengeluh sakit perut, jadi kami pikir untuk melakukan endoskopi. Kami kaget karena menemukan koin, kuku, dan benda lainnya dalam perut. Ini pertama kalinya kami menemukan kasus seperti ini selama berkarier," kata pemimpin operasi, dokter Priyank Sharma, dikutip dari Oddity Central. 

"Pria ini terlihat memiliki mental yang tak stabil karena orang waras tak akan melakukan hal semacam ini."

Berdasarkan dokter yang terlibat dalam operasi, ada beberapa kuku yang menusuk dinding perut serta menyebabkan pendarahan dan mengakibatkan kehilangan hemoglobin.

Khan yang berprofesi sebagai penarik rickshaw ini diperkirakan mengalami masalah mental. Berdasarkan kerabatnya, dia diduga memiliki kebiasaan menelan benda metal setelah mengalami masalah depresi. Seorang keluarganya mengungkapkan bahwa Khan sering mencuci koin dengan air kapanpun dia ingin menelannya.

Monday, November 27, 2017

Lima Makanan Perusak Kulit

Lima Makanan Perusak Kulit


Akui sajalah, semua orang menginginkan kulit mulus tak bercela atau yang sekarang populer dengan istilah flawless. Terlepas dari faktor keturunan dimana ada yang terlahir dengan kulit sudah bagus, kulit perlu dirawat jika ingin tampil mulus.

Salah satu faktor penentu kulit mulus adalah dari asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Fakta ini kerap diabaikan banyak orang. Sedikit yang tahu jika beberapa makanan tertentu, bahkan beberapa yang dikira makanan sehat, justru berpotensi besar untuk merusak kulit.

Baca juga : Kurang tidur tingkatkan peluang kematian akibat sakit jantung

Dilansir dari Times of India, berikut adalah lima makanan yang memiliki kemampuan untuk merusak kulit. 

Garam


Garam dapat menyebabkan bengkak di wajah. Kulit di sekitar mata terlalu lembut dan halus, konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan bengkak di sekitar mata. 
Menurut Asosiasi Jantung Paru-Paru dan Darah Nasional, 500mg adalah takaran aman untuk asupan sodium dalam tubuh per harinya. 

Produk susu


Manfaat susu sudah banyak dibahas tetapi sedikit yang tahu jika produk susu juga dapat menyebabkan bengkak di sekitar mata, lepitan mata, jerawat dan juga keriput di sekitar hidung. 
Dalam susu skim ditemukan kandungan yang lebih tinggi hormon bioavailable yang menjadi penyebab jerawat di wajah.
Bagi mereka yang sedang berdiet juga direkomendasikan untuk meminum tiga gelas susu skim tiap harinya, ditambah dengan satu porsi keju atau yogurt rendah lemak. 

Gula


Fakta gula memiliki banyak efek tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan sering kali didengar. Tetapi, lebih sering diabaikan. Gula tidak hanya menambah kalori ‘kosong’ tetapi juga mempengaruhi tekstur kulit.
Keriput di kening dahi, kantong di bawah mata, menipisnya kulit, jerawat, bekas luka, spot dan kulit pucat adalah salah satu efek samping mengonsumsi gula. 
Mengurangi kadar konsumsi gula jelas dapat mengurangi banyak masalah kulit di atas. 
Menurut Asosiasi Jantung Amerika, maksimum gula tambahan (di luar gula yang diproduksi alami oleh tubuh) dalam 1 hari adalah 150 kalori per hari untuk pria, atau sekitar 9 sendok teh. Sedangkan wanita lebih sedikit, 100 kalori per hari atau sekitar 6 sendok teh. 

Alkohol


Walau telah mengetahui efek buruk bagi kesehatan tubuh dari alkohol, orang tetap menikmati minum segelas alkohol.
Mengonsumsi alkohol dapat mengubah wajah karena menyebabkan kerutan wajah, lipatan mata yang membengkak, kulit kasar, laki gagak di bawah mata dan lipatan nasolabial (lekukan di samping hidung) yang dalam.
Jika efek di atas memang terlihat langsung pada wajah, hentikan atau batasi minum alkohol. 

Produk Gluten


Produk kandungan gluten tinggi dapat juga merubah wajah. Produk ini mungkin bisa jadi penyebab jerawat di dagu, kening dan pipi. Selain itu, wajah yang membengkat dan pipi merah. Kondisi seperti ini biasanya terjadi pada mereka yang alergi pada makanan kaya gluten.
Jika sudah tahu memiliki alergi ini, tidak ada salahnya untuk menjalankan diet bebas gluten dan menghindari konsumsi makanan yang terbuat dari tepung putih. 

Kurang Tidur Tingkatkan Peluang Kematian Akibat Sakit Jantung

Kurang Tidur Tingkatkan Peluang Kematian Akibat Sakit Jantung


Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan peluang kematian akibat penyakit jantung atau stroke hingga dua kali lipat.

Peluang tersebut diketahui semakin besar pada orang dengan faktor risiko seperti diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol.

Temuan tersebut diterbitkan dalam the Journal of the American Heart Association dan dilakukan dari penelitan terhadap 1.344 orang dewasa yang dipilih secara acak di Pennsylvania.

Responden berusia rata-rata 49 tahun dan 42 persen di antara mereka adalah laki-laki. Mereka diminta untuk menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan dan menghabiskan semalam tidur di laboratorium.

Lebih dari 39 persen dari respon memiliki setidaknya tiga faktor risiko dari penyakit jantung, yang dikategorikan sebagai penyakit metabolik.

Temuan ini termasuk indeks massa tubuh (IMT) yang lebih tinggi dari 30, angka kolesterol yang tinggi, tekanan darah, kadar gula darah puasa, dan kadar trigliserida.

Para peserta diikuti selama rata-rata 16 tahun, dan sekitar 22 persen meninggal selama periode tersebut.

Mereka yang memiliki penyakit metabolik dan tidur kurang dari enam jam di laboratorium memiliki 2,1 kali lebih besar meninggal karena penyakit jantung atau stroke.

Angka ini dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki setidaknya tiga faktor risiko penyakit jantung seperti yang disebut di atas.

“Mereka yang kurang tidur dan dengan penyakit metabolik juga 1,99 kali lebih besar meninggal akibat penyakit lain dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki penyakit metabolik,” kata studi tersebut.

Peserta berisiko tinggi dan tidur lebih dari enam jam menghadapi risiko kematian 1,49 kali lebih tinggi dibanding mereka yang sehat.

Para ahli menyarankan agar orang dewasa tidur setidaknya tujuh hingga delapan jam per malam.

“Bila Anda memiliki sejumlah faktor risiko penyakit jantung, menjaga tidur Anda dan berkonsultasi dengan dokter jika memiliki gangguan tidur sangatlah penting bila Anda ingin menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung,” kata peneliti utama studi tersebut, Julio Fernandez-Mendoza dari Penn State College of Medicine.

Studi tersebut digambarkan sebagai yang pertama memastikan durasi tidur di laboratorium, bukan dari laporan pasien.

Peneliti mengatakan studi ini juga jadi yang pertama meneliti dampak durasi tidur terhadap risiko kematian pada mereka yang memiliki banyak faktor risiko penyakit jantung.

Baca juga : Tidur Larut malam di akhir pekan bisa membahayakan kesehatan

Namun, karena penelitian ini bersifat observatif, tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat di dalamnya.

“Uji coba klinis di masa depan diperlukan untuk menentukan apakah memperpanjang tidur, dikombinasikan dengan menurunkan tekanan darah dan glukosa, memperbaiki prediksi kematian orang dengan penyakit metabolik,” kata Fernandez-Mendoza.

Tidur Larut Malam di Akhir Pekan Bisa Bahayakan Kesehatan

Tidur Larut Malam di Akhir Pekan Bisa Bahayakan Kesehatan


Seringkali di akhir pekan, seseorang menghabiskan waktu terjaga hingga larut malam. Ini kemudian mengakibatkan bangun lebih siang dari hari biasa, dan membuat 'jet lag sosial' yang memberi efek negatif pada tubuh. 

Pada studi sebelumnya terungkap jet lag ini mengakibatkan gangguan kesehatan seperti obesitas, penyakit kardiovaskular atherosclerotic, dan diabetes. 

Ternyata tidak hanya itu saja. Studi terbaru yang diterbitkan jurnal akademik Sleep, seperti dilansir Medical News Today mengungkapkan adanya gangguan kesehatan lain, yang mungkin lebih parah, yang ditimbulkan jika aktivitas ini terus dilakukan.

Baca juga : Rokok bikin ratusan triliun hangus untuk biaya kesehatan

Penelitian yang diketuai Michael A Grandner, direktur program penelitian bidang kesehatan di University of Arizona melibatkan 984 orang dewasa usia 22 hingga 60 tahun. Hasilnya baru saja disampaikan pada pertemuan tahunan Associated Professional Sleep Societies, di Boston. 

Dr. Grandner mengevaluasi jet lag sosial dengan menggunakan kuesioner Sleep Timing dan mengkalkulasi dengan penghitungan tidur di hari kerja dan akhir pekan. 

Para peneliti juga menggunakan Insomnia Severity Index, di samping menghitung usia, jenis kelamin, ras dan etnisitas, pendidikan, status karyawan, pendapatan dan durasi tidur. Partisipan mengurut skala dari 'baik sekali', 'baik' dan 'buruk'. 

Hasilnya menunjukkan ada keterkaitan antara tidur yang tak 'sehat' dan jet lag sosial ini. Di antaranya terjadi perubahan mood yang jelek, kelelahan, dan gangguan kesehatan. Lebih sepsfik lagi, setiap jam dari jet lag sosial terjadi peningkatan 11 persen akan risiko terkena penyakit jantung. 

Lebih jauh, hal tersebut juga meningkatkan potensi rentan akan penyakit lainnya. 

Pada kesimpulan laporannya, peneltian ini menegaskan bahwa tidur rutin dan 'cukup' memegang peran penting bagi kesehatan. Bahkan tidur yang 'menyehatkan' juga menjadi salah satu cara mudah, efektif serta murah dalam mencegah penyakit jantung serta penyakit lainnya. 

Di samping itu, studi ini juga memperlihatkan bahwa lulusan sekolah menengah menderita jet lag sosial (tidur larut di akhir pekan) lebih banyak dibanding di usia kuliah. Mereka yang berpendapatan tinggi juga lebih berisiko dibanding yang berpendapatan rendah. 

American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan agar orang dewasa tidur setidaknya tujuh jam setiap malam untuk tubuh yang sehat dan jauh dari gangguan kesehatan.